Pahlawan Wanita Indonesia Masa Kini
Oleh
Bambang Setiabudi Sankarto
Apa sih yang dimaksud dengan pahlawan masa kini? Pertanyaan
tersebut menggelitik pikiran saya saat mendapat tantangan menulis bertema
“Pahlawan Wanita Indonesia Masa Kini”. Pertanyaan tersebut muncul karena pada umumnya orang mengenal sebutan
pahlawan diberikan kepada para pejuang kemerdekaan yang karena semangat pantang
menyerah, berani mengusir penjajah. Selain itu, frasa “masa kini” juga
menggelitik, Apa ada pahlawan masa kini? Apa sih yang diperjuangkannya di masa
kini?
Untuk mendapatkan jawaban beberapa pertanyaan tersebut, saya mencoba
menelusur berbagai rujukan untuk menangkap makna ataupun artinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan adalah orang yang
menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau
pejuang yang gagah berani. Kata pahlawan berasal dari bahasa Sansekerta phala-wan,
yang mempunyai arti orang yang dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara dan agama.
Menurut Peraturan
Presiden Republik Indonesia nomor 33 tahun 1964 tentang penetapan, penghargaan,
dan pembinaan terhadap pahlawan, Bab I, Pasal 1, yang dimaksud dengan pahlawan,
sebagai berikut:
· Warga Negara Republik Indonesia yang gugur atau tewas atau
meninggal dunia akibat tindak kepahlawanannya yang cukup mempunyai mutu dan
nilai jasa penjuangan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela negara dan
bangsa.
·
Warga Negara Republik Indonesia (WNI) yang masih diridhai dalam
keadaan hidup sesudah melakukan tindak kepahlawanannya yang cukup membuktikan
jasa pengorbanan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela negara dan bangsa,
dan dalam riwayat hidup selanjutnya tidak ternoda oleh suatu tindak atau
perbuatan yang menyebabkan menjadi cacat nilai perjuangan karenanya.
Dari kedua sumber rujukan
tersebut, kita mendapatkan beberapa kata kunci dari pengertian “pahlawan”, yaitu
WNI, hidup, meninggal, berani, korban, berjuang, konsisten, hasil, guna,
bangsa, negara. Berdasarkan kata kunci tersebut, kita dapat mengartikan bahwa
pahlawan adalah Warga Negara Indonesia, baik pria maupun wanita, yang masih hidup ataupun meninggal, dengan
gagah berani berkorban dan berjuang secara konsisten untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi bangsa dan negara. Pengertian tersebut tentunya dapat berlaku
untuk masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang sehingga saat ini pengertian
pahlawan sudah diartikan secara luas, sosok pahlawan bukan lagi orang orang yang
berjuang pada zaman perang dahulu.
Beberapa pahlawan wanita masa
lalu, kita telah mengenalnya melalui pelajaran sejarah saat duduk dibangku
sekolah, seperti:
Martha
Christina Tiahahu
Pejuang Kemerdekaan, seorang puteri remaja
yang turut dalam pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang
Pattimura tahun 1817. Meninggal dalam tahanan Belanda.
Maria
Walanda Maramis
Pendidik dan Penggiat Hak-Hak Perempuan.
Sosok pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia
politik dan pendidikan. Pendiri Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT).
R.
A. Kartini
Pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
Pejuang Hak-Hak Perempuan dari Jawa. Buku "Habis Gelap Terbitlah
Terang" berisi Surat-surat yang pernah dikirimkan Kartini kepada
teman-temannya di Eropa yang sekaligus berisi pemikirannya.
Dewi
Sartika
Tokoh perintis pendidikan untuk kaum
wanita. Mendirikan Sekolah Pertama untuk Perempuan.
Bagaimanakah sosok pahlawan wanita masa kini?
Menurut peneliti senior Formappi
Lucius Karus makna pahlawan dalam konteks kekinian adalah orang yang konsisten
memperjuangkan sesuatu untuk perubahan ke arah yang positif. Pahlawan, umumnya
dipakai untuk menyebut tokoh yang berjasa bagi bangsa dan negara.
"Dalam
hal ini seseorang yang disebut pahlawan sudah pasti diakui membawa pengaruh
bagi perubahan hidup banyak orang. Pengaruh itu tentu saja adalah pengaruh yang
positif sehingga mampu diteladani orang lain”.
Lalu siapakah pahlawan wanita
masa kini?
Menurut Siti
Hadijah (2017) “Jasa
R.A. Kartini untuk wanita Indonesia, tidak hanya membuat beliau dikenal sebagai
sosok pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita, tetapi juga sosok yang menginspirasi berbagai generasi wanita di
Indonesia. Kartini, tidak hanya pintar dan menginspirasi. Kegigihannya mewujudkan impiannya agar kaum
perempuan Indonesia bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan setara dengan
pria patut diapresiasi dan dijadikan teladan bagi kita semua”.
Sosok wanita cerdas, pemberani dan menginspirasi
seperti RA Kartini juga bisa ditemui dari sosok-sosok wanita pilihan berikut
ini:
1.
Susi Pudjiastuti
“Bekerja keras adalah bagian dari fisik,
bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah
bagian dari hati.” - Susi Pudjiastuti
Wanita kelahiran
Pangandaran, 15 Januari 1965 ini mulai menjabat sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan pada tahun 2014.
Masa lalunya
perjuangan. Waktu kelas 2 SMA beliau dikeluarkan dari sekolah karena dianggap
sebagai aktifis golput. Setelah dikeluarkan dari sekolah, Susi muda tidak
melanjutkan sekolah tetapi memilih jalan untuk berbisnis. Dengan bermula modal
sebesar Rp750.000, - dari hasil penjualan perhiasannya, Susi mulai menjadi pengepul
ikan di daerah tempat tinggalnya. Bisnisnya terus berkembang hingga akhirnya
Beliau juga berhasil mendirikan Maskapai Penerbangan SUSI AIR yang sekarang
bernama, PT. ASI Pudjiastuti Aviation.
Untuk mengemban
tugasnya dengan baik sebagai menteri, beliau rela melepas semua jabatan sebagai
presedir di perusahaannya sendiri. Beliau merupakan sosok wanita berkarakter
tegas dan berani. Tegas dan berani mengambil kebijakan demi menjaga dan
melindungi sumber daya laut Indonesia. Salah satu tindakan heroik yang pernah
dilakukan antara lain peledakan kapal-kapal negara lain yang secara ilegal menangkap
ikan di perairan Indonesia. Kebijakan tersebut sempat menjadi buah bibir, hingga
komikus senior terkenal Jepang menggambar sosok Ibu Susi di salah satu komiknya
dan menyampaikan bahwa Beliau adalah Menteri paling keren di Asia.
2.
Angkie Yudistia
“Ketika saya keluar dari zona nyaman, setidaknya
saya bisa merasakan dan memaknai hidup saya” - Angkie Yudistia
Wanita kelahiran
Medan, 5 Juni 1987 adalah seorang CEO dan pendiri
perusahaanya sendiri yang bernama Thisable Enterprise. Perusahaannya tersebut merupakan rumah untuk para penyandang
disabilitas yang ingin sukses menjadi seorang pengusaha.
Angkie Yudistia saat
umur 10 tahun mengidap tuna rungu. Kondisinya tersebut menghambat masa
kecilnya, seperti bermain dengan teman-teman seumurannya, karena terhambat
dalam berkomunikasi dan Ia kemana-mana harus menggunakan alat bantu pendengaran.
Dengan demikian Ia menjadi sosok yang susah bersosialisasi dan tidak percaya
diri karena kelainan yang dideritanya. Namun, berkat dukungan keluarga dan semangatnya
untuk tetap meneruskan pendidikannya membuat Angkie meraih berbagai prestasi
yang menurut orang lain tidak mungkin diraih oleh seorang tuna rungu.
Berkat berbagai prestasi diraihnya, Angkie berhasil menjadi sosok yang
menginspirasi semua penyandang difabel, bahwa kelainan yang dimiliki sesorang tidaklah
menjadi hambatan untuk meraih keberhasilan di segala bidang.
3.
Tri Rismaharini
“Tidak usah berpikir asal dan siapa orang tua
kalian, kalian layak berhasil karena tuhan itu adil." - Tri Rismaharini
Beliau lahir di
Surabaya, 20 November 1961 dan menjadi wanita pertama sebagai Walikota Surabaya
pada tahun 2011. Saat ini beliau menjabat walikota Surabaya di periode keduanya.
Sosok beliau yang tegas, rendah hati dan merakyat menjadikan pemimpin perempuan
teladan bagi banyak orang.
Gaya kepemimpinannya
yang jujur dan transparan membuat banyak pihak merasa dirugikan sehingga beliau
mendapatkan tekanan yang memaksa untuk mengundurkan diri. Namun beliau tidak
peduli dan yakin pada pendiriannya untuk tetap menjalani tanggung jawabnya
sebagai walikota. Pada 31 Januari 2011, DPRD Surabaya melaporkan Ibu Risma ke
Menteri Dalam Negeri untuk menurunkan beliau dari jabatannya dengan alasan melanggar
peraturan Permendagri dan menyalah gunakan kekuasaanya. Usulan tersebut ditolak
karena tidak cukup bukti dan data yang kuat.
Di bawah kepemimpinan
beliau, kota Surabaya mengalami berbagai perubahan yang baik. Tata lingkungan
yang lebih rapi dan bersih. Kondisi tersebut membuat beliau berhasil mendapat
penghargaan Adipura 4 tahun berturut-turut dari tahun 2011-2014. Selain itu, beliau
juga berhasil ditempatkan di posisi ketiga sebagai walikota terbaik di dunia
oleh The City Mayor Foundation melalui website resminya www.worldmayor.com pada
tahun 2014.
4.
Anne Avantie
“Kebahagiaan itu bukan hadiah dari langit. Tapi
sebuah perjuangan yang harus terus diperjuangkan sampai akhir nafas.”- Anne
Avantie
Lahir di Semarang, 20
Mei 1954 dari keluarga yang memiliki banyak anak. Kondisi tersebut memaksanya
untuk mampu hidup dengan segala kekurangan. Beliau adalah anak ke-22 dari 24
bersaudara. Saratnya beban yang ditanggung orang tuanya, membuat beliau rela
hanya tamat SMP. Namun dengan keuletan, dan semangat hidupnya, beliau sukses
sebagai desainer terbaik kebaya. Selain itu, juga terkenal beliau ringan tangan
membantu orang-orang yang kekurangan agar dapat meraih keberhasilan seperti
beliau.
5.
Merry Riana
“Seorang wanita juga bisa
melakukan apa yang bisa dilakukan oleh seorang pria." - Merry Riana
Merry
Riana, mahasiswi biasa yang berhasil
menjadi pengusaha sukses di Singapura, dilahirkan
di Jakarta 29 Mei 1980 adalah seorang pengusaha, motivator dan penulis terkenal
di Indonesia. Namanya semakin dikenal saat Film yang diadaptasi dari bukunya berjudul
Mimpi
Sejuta Dollar berhasil meraih angka Box Office untuk
film Indonesia.
Kerusuhan Semanggi
1998 di Jakarta, saat masih berusia 18 tahun harus rela terpisahkan dari
keluarganya, dikirim ayahnya ke Negara Singapura untuk menyelamatkannya dari
kerusuhan tersebut. Dengan berbekal uang yang sangat minim, Ia harus mampu bertahan
hidup di negara orang seorang diri. Ia bertekad melanjutkan pendidikannya ke Universitas
di Singapura agar mendapat tempat tinggal, berupa asrama. Agar bisa bertahan
hidup layak, Merry melakukan segala hal. Bahkan dia menjalani 2 pekerjaan
sekaligus agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk biaya kuliahnya. Merry
Riana mampu membagi waktu untuk kerja dan kuliah. Kondisi tersebut menunjukan
dia adalah sosok pekerja keras dan pantang menyerah.
Pengalaman
hidupnya telah membentuk dia menjadi sosok yang berani, tegas, dan pantang
menyerah terhadap keadaan sehingga menghantarkannya menjadi pengusaha yang sukses dan berhasil. Di usia 26
tahun, Merry Riana berhasil menjadi milyuner muda Indonesia karena kesuksesannya sebagai seorang pengusaha, penulis sekaligus
motivator.
Beberapa
pahlawan wanita masa kini tersebut yang cerdas, pemberani dan yakin akan semua
yang dilakukannya merupakan sifat positif yang perlu diteladani. Apapun pekerjaan
Anda saat ini, lakukan dengan usaha yang optimal dan tidak mudah menyerah ketika
halangan datang. Yakinlah, kerja keras akan terbayar dengan hasil yang
membanggakan. Tanpa Anda sadari, keberhasilan Anda juga akan menginspirasi masyarakat
di lingkungan Anda. Oleh sebab itu, selalu ingat apa yang ada pada diri para
pahlawan, yaitu berani,
rela korban, berjuang
tanpa kenal menyerah, dan konsisten untuk meraih hasil yang berguna bagi diri
sendiri dan sesama.
Lalu,
bagaimanakah kita memaknai nilai-nilai kepahlawanan masa kini? Tantangan,
situasi, dan kondisi generasi masa kini tentunya berbeda dengan generasi
sebelumnya. Generasi masa kini menghadapi tantangan terkait keutuhan bangsa,
seperti keindonesiaan, kebinekaan, dan menjaga keharmonisan hubungan budaya,
serta potensi konflik, ketimpangan ekonomi, hingga tantangan radikalisme, dan
intoleransi.
Berdasarkan laporan hasil survei Wahid Foundation, Alvara
Research Center, dan Mata Air Foundation yang dilakukan pada tahun 2017,
menunjukan terdapat tantangan besar bagi generasi masa kini, yakni tantangan
untuk memahami kebinekaan sebagai nilai budaya, hingga masalah hubungan agama
dan keindonesiaan. Dengan demikian, perlu ada berbagai upaya untuk menggerakkan
anak muda untuk memahami identitas kebangsaan, yang bertumpu pada nilai-nilai
kebinekaan, kesadaran kultural, dan komunikasi yang terbuka lintas etnis dan
agama. Oleh karenanya, nilai-nilai kepahlawanan bagi generasi masa kini harus ditanamkan
untuk membangun semangat kebangsaan, kebersamaan, dan keindonesiaan. Media
sosial menjadi ruang kontestasi untuk menyebarkan gagasan keindonesiaan. Nilai
pengabdian, etos perjuangan, kegigihan untuk menegakkan Indonesia harus selalu
disampaikan pada masa kini. Bagaimanakah caranya? Dengan memelihara semangat
keindonesiaan, kebinekaan, dan kedaulatan berbangsa pada zaman ini. Di era
digital, era big data, pertarungan di ranah e-commerce, bisnis digital menjadi
bagian dari tanggung jawab bersama. Dengan demikian, kita perlu menyemangati
generasi muda untuk menjadi pahlawan di era digital masa kini, yang percaya
diri, kreatif, pekerja keras, dan memiliki jaringan luas di berbagai manca
negara. Menjadi pahlawan masa kini, pejuang di era digital saat ini, memiliki
tujuan utama memelihara martabat bangsa Indonesia.
Rujukan
1.
http://www.beritasatu.com/nasional/320977-arti-pahlawan-dalam-konteks-kekinian.html.
Diakses 2 Agustus 2018.
2.
https://nasional.kompas.com/read/2016/11/08/05280001/arti.kepahlawanan.pada.masa.kini
Diakses 2 Agustus 2018.
2 Agustus 2018
4. http://skata.info/article/detail/156/arti-pahlawan-dalam-keluarga-kita.
Diakses 2 Agustus 2018.
5. http://biokristi.sabda.org/arti_pahlawan.
Diakses 2 Agustus 2018.
8. Siti Hadijah, 2017. 7 Kartini Indonesia Masa Kini, Siapa Saja Mereka? https://www.cermati.com/artikel/7-kartini-indonesia-masa-kini-siapa-saja-mereka.
Diakses 7 Agustus 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar