Rabu, 21 November 2018


Pahlawan Wanita Indonesia Masa Kini
Oleh
Bambang Setiabudi Sankarto

Apa sih yang dimaksud dengan pahlawan masa kini? Pertanyaan tersebut menggelitik pikiran saya saat mendapat tantangan menulis bertema “Pahlawan Wanita Indonesia Masa Kini”. Pertanyaan tersebut muncul karena pada umumnya orang mengenal sebutan pahlawan diberikan kepada para pejuang kemerdekaan yang karena semangat pantang menyerah, berani mengusir penjajah. Selain itu, frasa “masa kini” juga menggelitik, Apa ada pahlawan masa kini? Apa sih yang diperjuangkannya di masa kini?
Untuk mendapatkan jawaban beberapa pertanyaan tersebut, saya mencoba menelusur berbagai rujukan untuk menangkap makna ataupun artinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang yang gagah berani. Kata pahlawan berasal dari bahasa Sansekerta phala-wan, yang mempunyai arti orang yang dirinya menghasilkan buah (phala) yang berkualitas bagi bangsa, negara dan agama.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 33 tahun 1964 tentang penetapan, penghargaan, dan pembinaan terhadap pahlawan, Bab I, Pasal 1, yang dimaksud dengan pahlawan, sebagai berikut:
·  Warga Negara Republik Indonesia yang gugur atau tewas atau meninggal dunia akibat tindak kepahlawanannya yang cukup mempunyai mutu dan nilai jasa penjuangan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela negara dan bangsa.
·         Warga Negara Republik Indonesia (WNI) yang masih diridhai dalam keadaan hidup sesudah melakukan tindak kepahlawanannya yang cukup membuktikan jasa pengorbanan dalam suatu tugas perjuangan untuk membela negara dan bangsa, dan dalam riwayat hidup selanjutnya tidak ternoda oleh suatu tindak atau perbuatan yang menyebabkan menjadi cacat nilai perjuangan karenanya.

Dari kedua sumber rujukan tersebut, kita mendapatkan beberapa kata kunci dari pengertian “pahlawan”, yaitu WNI, hidup, meninggal, berani, korban, berjuang, konsisten, hasil, guna, bangsa, negara. Berdasarkan kata kunci tersebut, kita dapat mengartikan bahwa pahlawan adalah Warga Negara Indonesia, baik pria maupun wanita,  yang masih hidup ataupun meninggal, dengan gagah berani berkorban dan berjuang secara konsisten untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara. Pengertian tersebut tentunya dapat berlaku untuk masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang sehingga saat ini pengertian pahlawan sudah diartikan secara luas, sosok pahlawan bukan lagi orang orang yang berjuang pada zaman perang dahulu.
Beberapa pahlawan wanita masa lalu, kita telah mengenalnya melalui pelajaran sejarah saat duduk dibangku sekolah, seperti:

Martha Christina Tiahahu
Pejuang Kemerdekaan, seorang puteri remaja yang turut dalam pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam perang Pattimura tahun 1817. Meninggal dalam tahanan Belanda.

Maria Walanda Maramis
Pendidik dan Penggiat Hak-Hak Perempuan. Sosok pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan. Pendiri Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT).

R. A. Kartini
Pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Pejuang Hak-Hak Perempuan dari Jawa. Buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" berisi Surat-surat yang pernah dikirimkan Kartini kepada teman-temannya di Eropa yang sekaligus berisi pemikirannya.

Dewi Sartika
Tokoh perintis pendidikan untuk kaum wanita. Mendirikan Sekolah Pertama untuk Perempuan.

Bagaimanakah sosok pahlawan wanita masa kini? Menurut peneliti senior Formappi Lucius Karus makna pahlawan dalam konteks kekinian adalah orang yang konsisten memperjuangkan sesuatu untuk perubahan ke arah yang positif. Pahlawan, umumnya dipakai untuk menyebut tokoh yang berjasa bagi bangsa dan negara.
"Dalam hal ini seseorang yang disebut pahlawan sudah pasti diakui membawa pengaruh bagi perubahan hidup banyak orang. Pengaruh itu tentu saja adalah pengaruh yang positif sehingga mampu diteladani orang lain”.
Lalu siapakah pahlawan wanita masa kini?

Menurut Siti Hadijah (2017) “Jasa R.A. Kartini untuk wanita Indonesia, tidak hanya membuat beliau dikenal sebagai sosok pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita, tetapi juga sosok yang menginspirasi berbagai generasi wanita di Indonesia. Kartini, tidak hanya pintar dan menginspirasi.  Kegigihannya mewujudkan impiannya agar kaum perempuan Indonesia bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan setara dengan pria patut diapresiasi dan dijadikan teladan bagi kita semua”.
Sosok wanita cerdas, pemberani dan menginspirasi seperti RA Kartini juga bisa ditemui dari sosok-sosok wanita pilihan berikut ini:

1. Susi Pudjiastuti


“Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati.” - Susi Pudjiastuti

Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini mulai menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2014.
Masa lalunya perjuangan. Waktu kelas 2 SMA beliau dikeluarkan dari sekolah karena dianggap sebagai aktifis golput. Setelah dikeluarkan dari sekolah, Susi muda tidak melanjutkan sekolah tetapi memilih jalan untuk berbisnis. Dengan bermula modal sebesar Rp750.000, - dari hasil penjualan perhiasannya, Susi mulai menjadi pengepul ikan di daerah tempat tinggalnya. Bisnisnya terus berkembang hingga akhirnya Beliau juga berhasil mendirikan Maskapai Penerbangan SUSI AIR yang sekarang bernama, PT. ASI Pudjiastuti Aviation.
Untuk mengemban tugasnya dengan baik sebagai menteri, beliau rela melepas semua jabatan sebagai presedir di perusahaannya sendiri. Beliau merupakan sosok wanita berkarakter tegas dan berani. Tegas dan berani mengambil kebijakan demi menjaga dan melindungi sumber daya laut Indonesia. Salah satu tindakan heroik yang pernah dilakukan antara lain peledakan kapal-kapal negara lain yang secara ilegal menangkap ikan di perairan Indonesia. Kebijakan tersebut sempat menjadi buah bibir, hingga komikus senior terkenal Jepang menggambar sosok Ibu Susi di salah satu komiknya dan menyampaikan bahwa Beliau adalah Menteri paling keren di Asia.

 

2. Angkie Yudistia


“Ketika saya keluar dari zona nyaman, setidaknya saya bisa merasakan dan memaknai hidup saya” - Angkie Yudistia

Wanita kelahiran Medan, 5 Juni 1987 adalah seorang CEO dan pendiri perusahaanya sendiri yang bernama Thisable Enterprise. Perusahaannya tersebut merupakan rumah untuk para penyandang disabilitas yang ingin sukses menjadi seorang pengusaha.
Angkie Yudistia saat umur 10 tahun mengidap tuna rungu. Kondisinya tersebut menghambat masa kecilnya, seperti bermain dengan teman-teman seumurannya, karena terhambat dalam berkomunikasi dan Ia kemana-mana harus menggunakan alat bantu pendengaran. Dengan demikian Ia menjadi sosok yang susah bersosialisasi dan tidak percaya diri karena kelainan yang dideritanya. Namun, berkat dukungan keluarga dan semangatnya untuk tetap meneruskan pendidikannya membuat Angkie meraih berbagai prestasi yang menurut orang lain tidak mungkin diraih oleh seorang tuna rungu.  Berkat berbagai prestasi diraihnya, Angkie berhasil menjadi sosok yang menginspirasi semua penyandang difabel, bahwa kelainan yang dimiliki sesorang tidaklah menjadi hambatan untuk meraih keberhasilan di segala bidang.

 

3. Tri Rismaharini


“Tidak usah berpikir asal dan siapa orang tua kalian, kalian layak berhasil karena tuhan itu adil." - Tri Rismaharini

Beliau lahir di Surabaya, 20 November 1961 dan menjadi wanita pertama sebagai Walikota Surabaya pada tahun 2011. Saat ini beliau menjabat walikota Surabaya di periode keduanya. Sosok beliau yang tegas, rendah hati dan merakyat menjadikan pemimpin perempuan teladan bagi banyak orang.
Gaya kepemimpinannya yang jujur dan transparan membuat banyak pihak merasa dirugikan sehingga beliau mendapatkan tekanan yang memaksa untuk mengundurkan diri. Namun beliau tidak peduli dan yakin pada pendiriannya untuk tetap menjalani tanggung jawabnya sebagai walikota. Pada 31 Januari 2011, DPRD Surabaya melaporkan Ibu Risma ke Menteri Dalam Negeri untuk menurunkan beliau dari jabatannya dengan alasan melanggar peraturan Permendagri dan menyalah gunakan kekuasaanya. Usulan tersebut ditolak karena tidak cukup bukti dan data yang kuat.
Di bawah kepemimpinan beliau, kota Surabaya mengalami berbagai perubahan yang baik. Tata lingkungan yang lebih rapi dan bersih. Kondisi tersebut membuat beliau berhasil mendapat penghargaan Adipura 4 tahun berturut-turut dari tahun 2011-2014. Selain itu, beliau juga berhasil ditempatkan di posisi ketiga sebagai walikota terbaik di dunia oleh The City Mayor Foundation melalui website resminya www.worldmayor.com pada tahun 2014.

 

4. Anne Avantie

“Kebahagiaan itu bukan hadiah dari langit. Tapi sebuah perjuangan yang harus terus diperjuangkan sampai akhir nafas.”- Anne Avantie

Lahir di Semarang, 20 Mei 1954 dari keluarga yang memiliki banyak anak. Kondisi tersebut memaksanya untuk mampu hidup dengan segala kekurangan. Beliau adalah anak ke-22 dari 24 bersaudara. Saratnya beban yang ditanggung orang tuanya, membuat beliau rela hanya tamat SMP. Namun dengan keuletan, dan semangat hidupnya, beliau sukses sebagai desainer terbaik kebaya. Selain itu, juga terkenal beliau ringan tangan membantu orang-orang yang kekurangan agar dapat meraih keberhasilan seperti beliau.

 

5. Merry Riana


“Seorang wanita juga bisa melakukan apa yang bisa dilakukan oleh seorang pria." - Merry Riana

Merry Riana, mahasiswi biasa yang berhasil menjadi pengusaha sukses di Singapura, dilahirkan di Jakarta 29 Mei 1980 adalah seorang pengusaha, motivator dan penulis terkenal di Indonesia. Namanya semakin dikenal saat Film yang diadaptasi dari bukunya berjudul Mimpi Sejuta Dollar berhasil meraih angka Box Office untuk film Indonesia.

Kerusuhan Semanggi 1998 di Jakarta, saat masih berusia 18 tahun harus rela terpisahkan dari keluarganya, dikirim ayahnya ke Negara Singapura untuk menyelamatkannya dari kerusuhan tersebut. Dengan berbekal uang yang sangat minim, Ia harus mampu bertahan hidup di negara orang seorang diri. Ia bertekad melanjutkan pendidikannya ke Universitas di Singapura agar mendapat tempat tinggal, berupa asrama. Agar bisa bertahan hidup layak, Merry melakukan segala hal. Bahkan dia menjalani 2 pekerjaan sekaligus agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk biaya kuliahnya. Merry Riana mampu membagi waktu untuk kerja dan kuliah. Kondisi tersebut menunjukan dia adalah sosok pekerja keras dan pantang menyerah.
Pengalaman hidupnya telah membentuk dia menjadi sosok yang berani, tegas, dan pantang menyerah terhadap keadaan sehingga menghantarkannya menjadi  pengusaha yang sukses dan berhasil. Di usia 26 tahun, Merry Riana berhasil menjadi milyuner muda Indonesia karena kesuksesannya sebagai seorang pengusaha, penulis sekaligus motivator.
Beberapa pahlawan wanita masa kini tersebut yang cerdas, pemberani dan yakin akan semua yang dilakukannya merupakan sifat positif yang perlu diteladani. Apapun pekerjaan Anda saat ini, lakukan dengan usaha yang optimal dan tidak mudah menyerah ketika halangan datang. Yakinlah, kerja keras akan terbayar dengan hasil yang membanggakan. Tanpa Anda sadari, keberhasilan Anda juga akan menginspirasi masyarakat di lingkungan Anda. Oleh sebab itu, selalu ingat apa yang ada pada diri para pahlawan, yaitu berani, rela korban, berjuang tanpa kenal menyerah, dan konsisten untuk meraih hasil yang berguna bagi diri sendiri dan sesama.
Lalu, bagaimanakah kita memaknai nilai-nilai kepahlawanan masa kini? Tantangan, situasi, dan kondisi generasi masa kini tentunya berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi masa kini menghadapi tantangan terkait keutuhan bangsa, seperti keindonesiaan, kebinekaan, dan menjaga keharmonisan hubungan budaya, serta potensi konflik, ketimpangan ekonomi, hingga tantangan radikalisme, dan intoleransi.
Berdasarkan laporan hasil survei Wahid Foundation, Alvara Research Center, dan Mata Air Foundation yang dilakukan pada tahun 2017, menunjukan terdapat tantangan besar bagi generasi masa kini, yakni tantangan untuk memahami kebinekaan sebagai nilai budaya, hingga masalah hubungan agama dan keindonesiaan. Dengan demikian, perlu ada berbagai upaya untuk menggerakkan anak muda untuk memahami identitas kebangsaan, yang bertumpu pada nilai-nilai kebinekaan, kesadaran kultural, dan komunikasi yang terbuka lintas etnis dan agama. Oleh karenanya, nilai-nilai kepahlawanan bagi generasi masa kini harus ditanamkan untuk membangun semangat kebangsaan, kebersamaan, dan keindonesiaan. Media sosial menjadi ruang kontestasi untuk menyebarkan gagasan keindonesiaan. Nilai pengabdian, etos perjuangan, kegigihan untuk menegakkan Indonesia harus selalu disampaikan pada masa kini. Bagaimanakah caranya? Dengan memelihara semangat keindonesiaan, kebinekaan, dan kedaulatan berbangsa pada zaman ini. Di era digital, era big data, pertarungan di ranah e-commerce, bisnis digital menjadi bagian dari tanggung jawab bersama. Dengan demikian, kita perlu menyemangati generasi muda untuk menjadi pahlawan di era digital masa kini, yang percaya diri, kreatif, pekerja keras, dan memiliki jaringan luas di berbagai manca negara. Menjadi pahlawan masa kini, pejuang di era digital saat ini, memiliki tujuan utama memelihara martabat bangsa Indonesia.

Rujukan
1.      http://www.beritasatu.com/nasional/320977-arti-pahlawan-dalam-konteks-kekinian.html. Diakses 2 Agustus 2018.
2.      https://nasional.kompas.com/read/2016/11/08/05280001/arti.kepahlawanan.pada.masa.kini Diakses 2 Agustus 2018.
      2 Agustus 2018
4.      http://skata.info/article/detail/156/arti-pahlawan-dalam-keluarga-kita. Diakses 2 Agustus 2018.
5.      http://biokristi.sabda.org/arti_pahlawan. Diakses 2 Agustus 2018.
8.   Siti Hadijah, 2017. 7 Kartini Indonesia Masa Kini, Siapa Saja Mereka? https://www.cermati.com/artikel/7-kartini-indonesia-masa-kini-siapa-saja-mereka. Diakses 7 Agustus 2018.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar